Friday, April 25, 2008

Will Traveler


Sesudah Smallville di Trans7, ditayangkan Traveller (yang sekarang sudah diganti Smith). Filmnya tidak selesai, yang direncanakan akan dikerjakan minimal 2 season, malah hanya 8 episode. Malah ada blog khusus dari Creator-nya, tentang rencana mereka semula. Link ada di blog Ambu yang biasa.

Yang Ambu mau bahas adalah salah satu tokoh, Will Traveler.

Nama aslinya Stephen Mailer. Mula-mula masuk Marine, tapi kemudian dia jadi spy di mana-mana, dan namanya juga berganti-ganti. Julukannya saat masih di ketentaraan, Nightingale.

Setelah ketiga tokoh dalam cerita ini terpisah dan bertemu lagi, Jay (salah satu tokoh) bertanya: 'Jadi, kau mau dipanggil siapa? Taft? Traveler?'

Will cuma bilang: 'Will. Aku lebih suka dipanggil Will.'

Kebayangnya, dia memang lebih suka dipanggil Will, karena dua tahun lebih dia bisa menikmati hidup yang sebenarnya, hidup seperti mahasiswa biasa, apalagi dia punya cewek di situ, Maya.

Terus? Kenapa di-post di blog Snape?

Karena Ambu menemukan banyak kesamaan dengan Snape.

Pertama, mereka berdua sama-sama mata-mata. Mereka harus banyak berbohong untuk tujuan mereka, dan khususnya Will, bahkan harus mengkhianati tujuan, demi teman-teman yang ia rasa ia tak akan mampu membunuhnya.

Lalu, mereka tidak bisa bersama-sama dengan wanita yang mereka inginkan.

Dan bidang yang mereka pilih --chemistry dan ramuan-- nyaris saja sama.

Dan Ambu liat matanya sama: lonely. Huhuhu ...

Thursday, April 24, 2008

Terbang

mitalucudanimut pernah nanya via SPS:

Btw, Sev bnr bs terbang ato ga sih? D buku 7, dy pk sapu kan?


Ambu jawab:

Bisa. Di vision Harry, bentar ... wkt Harry abis ngomong dg Ollivander di bab 24, Vold ngomong dg Sev, 'as he glided alongside Snape, up through the grounds'


Lalu sekitar sebulan kemudian, di milis ada pertanyaan, Voldemort kan bisa terbang, kenapa tuh?

Jadi keingetan FF yang ini, First Blossom.

Di mana Severus baru ketemu Lily, Severus bilang Lily adalah seorang penyihir, Severus mengaku kalau dia bisa melakukan sihir hanya jika sedang marah, dan selagi mereka berdua main ayun-ayunan, Lily mengajarkan Severus untuk mengendalikan diri.

In perfect harmony they let go of the swings and soared into the air.

For the first time in his life Severus did magic without anger.

With the knowledge that Lily was now his first real friend, Severus felt happiness like he’d never known before.

With Lily Evans at his side, Severus Snape flew.


Secara tersirat, penulisnya ingin bilang kalau Snape belajar terbang dari Lily :P Dan komentar sesudahnya juga mendukung, Severus belajar terbang dari Lily, dan mungkin bahkan Voldemort juga belajar terbang dari Severus yang belajar dari Lily :P

*peluk-peluk Sev*

Monday, April 21, 2008

Attend a School ...

Ini sebenarnya interview lama, mungkin setelah film HP 1, tapi kemarin nggak sengaja baca-baca, dari sini:

Alan: ...if I had children, I'd like to think I'd let them wear whatever they wanted. None of my friends would believe me, but I'd let them walk down the road in pink Lurex and gold plastic.

Q: Or attend a school for wizardry and witchcraft?
A: Even that.

Wekekek!

*****

Halah! Udah kaya' Harry aja, Ambu baca emotionally :P

Ternyata di It Is Our Choice, Snape ga mati... Dan penyebabnya simpel, Harry ga periksa denyut nadinya... :P
*Ambu ditakol Sev*
*nerusin Another L*

Thursday, April 03, 2008

Severus Snape dan Colonel Brandon

Kemaren dapet sekumpulan pin dari mitalucudanimut, yang ini Defenders of Snape


Yang ini ... lha, kok ada Eorlingas menyelusup? Hehe..



Patronus Doe...


PotterWatch


Logo Milis




Bandingin sama Logo Milis cabang Bandung ...

Jangan ngiri ya? Hihi
*****
Ada beberapa FF yang Ambu baca kemaren, sharing aja ya. Oya, ini adanya di Owl Tauri, bacanya mesti login dulu.
AU karena Dumbledore masih ada. Tapi senengnya:
Severus was unconscious when the Order found him, lying against the bottom of a tree with Harry Potter clutched in his arms.
Snape manggil dia Harry, dan waktu Harry kelihatannya udah mau mati, dia ingin dipeluk, oleh Mum atau Dad, dan waktu Snape yang meluk ... ah baca aja sendiri! Bukan Slash! Asli!
Snape datang ke makam Lily di saat terakhir. Sedih.
Snape selalu mimpi tentang Lily di saat-saat penting. Juga pas saat terakhirnya...
Huwaaa!
Ambu sekarang jadi macet nih. Tadinya mau nulis Col Brandon - Marianne (lirik mitalucudanimut) tapi malah ga bisa nulis apa-apa. Kaya'nya Jane Austen itu karakternya udah lengkap, mana happy ending lagi, jadi apa yang bisa kutulis coba .. Beda sama, Ambu kemaren nonton sedikit Painted Veil - Somerset Maugham, nah kalau yang ini sedih. Sad Ending.
*nyengir* gimana kalau nulis crossover Severus Snape - Christopher Brandon ya? Wekekek!
Mereka kan kira-kira seumuran! Bukan, bukan slash, cuma friendship gitu ..
*kabur*

Tuesday, April 01, 2008

The Jane Austen Book Club

Hari Sabtu sehabis ngumpul dengan para Defenders of Snape yang imut-imut (contoh: mita, novia, anne, dan herda ... :P) di rumah, malemnya dan Minggu besoknya, Ambu nonton Mesmer yang dibawain mita. Ternyata ... nggak puas. Pengen nonton pakde Rickman lagi dengan pakaian jaman dulu gitu. Jadi Senin pagi bongkar-bongkar DVD dan dapet Sense and Sensibility.

Karena tugas tidak bisa ditinggalkan, maka Ambu ngangkut laptop ke deket jendela depan, nonton sambil celingukan nunggu tukang sayur, tukang gas, tukang tahu. Mita menjulukinya:

...Ambruk imej c jane austen...

Wekekek. Lha kalau Ambu nonton dengan anggun di DVD player di tengah rumah, kerjaan rumah nggak bakalan selesai!

Sejak itu Ambu jadi pengen liat lagi pakde Rickman pake kostum jaman baheula. Sayang Ambu belum punya Perfume *menjadwalkan kunjungan ke Kota Kembang buat nyari DVD bajakan, hihi*

Kemarin jadwal terbitnya majalah Tempo, dan Ambu nggak gitu memperhatikan. Biasanya isinya santapan Abah :P Tadi pas Ambu iseng baca-baca, ada sinopsis film 'The Jane Austen Book Club' Euh, pas banget, baru kemarin Ambu nonton lagi 'Sense'. Kaya'nya mesti dicari tuh, DVD-nya ...

Satu lagi. Ambu baru nyadar. Bahwa selama ini Ambu memposisikan Snape sebagai 'good man' (bukan 'nice man') sadar nggak sadar ternyata ada hubungannya juga dengan peran-peran dia di film-film sebelumnya. Coba lihat gimana dia sebagai Colonel Brandon *meleleh* Memang utamanya sih karena Ambu yakin Snape sebagai mata-mata, pasti dia ada di pihak Putih. Tapi, dengan nonton 'Sense', 'Truly' dan entah berapa film lagi, yang terbentuk itu: Snape is a good man. Or good wizard :P

Ngomong-ngomong soal Snape is a good man, jadi keingetan waktu sebelum buku 7 terbit. Sebagian orang yang merasa Snape mungkin berada di pihak Putih, tetap merasa ragu akan pilihannya itu, karena Snape membunuh Dumbledore.

Ambu tidak ragu.

Kenapa? Mungkin karena waktu itu lagi sering baca yang berkaitan dengan mercy killing. Euthanasia. Atau bahkan seppuku (kalau nggak salah, waktu itu Ambu lagi baca serial Klan Otori, dan akhirnya bikin FF JATO) Walau kelihatannya impossible banget kalau JKR mau masukin Snape berbudaya Timur, tapi itu membuat pembunuhan Snape atas Dumbledore lebih mudah bisa diterima akal sehat.

Dan itu membuat:
'And my soul, Dumbledore? Mine?'

jadi lebih mudah dijelaskan. Pembunuhan biasa akan merusak jiwa Snape, tapi pembunuhan atas dasar mercy killing/euthanasia/seppuku tidak akan merusak jiwa Severus. Bahkan dalam kebudayaan Jepang, Severus dianggap berjasa atas pembunuhannya pada Dumbledore. Karena itulah Ambu tidak gentar, tidak ragu, saat Severus membunuh Dumbledore.

We are Defenders, are we?