Thursday, September 27, 2007

He's not dead

Euh, jadi kaya' Dumbledore Is Not Dead ya?
Hehe..

Tapi ada juga yang berpikiran begitu. Saking cintanya sama Severus ^^ Dan belakangan ini juga kepikiran sama Ambu:

1. JKR bilang, nggak ada lukisannya itu memang disengaja

Laura Trego: Was the absence of snapes portrait in the headmasters office in the last scene innocent or deliberate
J.K. Rowling: It was deliberate. Snape had effectively abandoned his post before dying, so he had not merited inclusion in these august circles.
J.K. Rowling: However, I like to think that Harry would be instrumental in ensuring that Snape's portrait would appear there in due course.

Dari sini.

2. Dan di bukunya, nggak ada kata 'dia udah mati'.

Cuma:

The green eyes found the black, but after a second, something in the depths of the dark pari seemed to vanish, leaving them fixed, blank, and empty. The hand holding Harry thudded to the floor, and Snape moved no more.

Moved no more itu kan bisa aja pingsan, koma...

Euh, Ambu, udah dong .. biarin aja.. jangan kaya' kematian Sirius yang masih dibicarakan bagaimana menghidupkannya lagi ..
*Ambu dikemplangs*
Hihi..

Wednesday, September 26, 2007

Too Late

Piren dan Muscat mungkin udah kesel nungguin bab terakhir dari Too Late ^^ tapi barusan Ambu nemu FF juga 'Too Late'. Dan nama authornya Ana Claudia Snape ^^ Dia menulis juga dalam bahasa Portugis, jadi sebagian hasil karyanya bahasa Portugis.

Tapi isinya keren. Saat Sev baru saja masuk jadi Death Eaters. Lalu dia menemui Lily di rumah Muggle-nya.

Quote:

'You love him... ' said Daisy softly.

'Always...' replied Lily.

So sweet... Persis seperti 'Always'-nya Sev beberapa tahun kemudian di kantor DD...

Sunday, September 23, 2007

Snapeward





Wekekek.


Gambar ini didapat dari sini.


*****


Lalu, masih tentang Fanfic, kemarin baca lagi yang lumayan bagus. Epilog of DH, judulnya sih Epilogue juga ^^. Ceritanya istrinya Draco melahirkan di St Mungo, lalu di kamar yang lain, Ginny juga sedang melahirkan. Dia ditemani Harry, Ron, dan Hermione (yang nyatanya) dan Lily, James, Sirius, Remus, dan Snape (yang gaibnya), dan percakapan mereka tidak bisa didengar oleh yang nyata.


Waktu Harry bilang namanya Albus, lalu Severus, Lily langsung bilang pada Sirius dan James:


‘You do realise you can’t ever say Snivellus again now your grandson has the name Severus.’ Lily said to the three Marauders putting great emphasis on the word ever.


Wekeke, jadi di afterlife juga Sirius dan James masih suka ngomong Snivellus, tapi sekarang nggak bisa karena itu berarti sama aja dengan ngomongin cucu (dan cucu wali) sendiri. Wekekek.


Trus, kaya'nya nama anak Harry yang pertama itu James-entah-apa tapi bukan James Sirius, karena Sirius kelihatan kecewa namanya nggak diabadikan untuk nama cucu (walinya):


‘Maybe their next child will be named after me.’ Sighed Sirius.


Dan Remus menghibur:


‘What makes you think it won’t be a girl?’ James countered.


‘Potter’ll name her Lily.’ Severus announced in matter of fact way.


‘Never mind, maybe they’ll name their dog, Padfoot!’ Lupin mentioned cheerfully.


Wekekek...




EDIT TO ADD: dapet gambar ini dari sini

Keren euy! Efeknya gitu!

Kapan ya Ambu bisa menggambar/melukis/bikin fanart seperti ini?

*menggores-gores pasir dengan kuku jari kaki*

Saturday, September 22, 2007

What If

Kemarin post sedikit tentang FF What If, tapi kali ini pengen nyeritain dikit tentangnya. Bagus sih ^^

Ini ceritanya tentang Lily-James-Snape dan plotnya terutama tentang reliving. Loophole, yang sudah dijelaskan Reff di HPI.

Ceritanya Lily mati kena Avada Kedavra, seperti seharusnya, tapi kemudian ia terbangun lagi di masa lalu, masih berusia sebelas, hari pas mau naik kereta api ke Hogwarts, tapi ia ingat bener kejadian-kejadian yang 'Lily' alami sampai hari 'H' itu. Pertama ia menjalaninya tanpa banyak cingcong, persis seperti seharusnya, kecuali bahwa Lily kemudian memperingatkan Jmaes tentang Peter. James nggak mau percaya, dan terjadilah.

Lily terbangun lagi, mengalami hari-hari yang sama lagi, dan seterusnya. Tapi dengan perubahan. Setelah James lagi-lagi nggak mau percaya kalau dia sudah 'reliving', dan didukung oleh Sirius --tentu saja Lily kalah-- maka Lily akhirnya berpaling pada Severus. Paling tidak, kalau ia bisa mencegah agar Severus tidak menjadi Death Eater, maka Voldemort tidak akan membunuhnya karena tidak ada yang membocorkan ramalan.

Dan ternyata Severus lebih mudah dibuat percaya daripada James! Hanya saja, setelah Severus percaya, ternyata takdir terus mengikuti Lily, ramalannya berubah, dan seterusnya.

Akhir ceritanya sih nggak happy ending, tapi yang pasti, dua kali dalam reliving itu, Lily menikah dengan Severus. Sedih banget, karena hal itu nggak menjadi kenyataan T_T.

Quote-nya:

Lily memutuskan untuk mengganti strategi, ia ingin masuk asrama yang berbeda, agar Severus juga masuk ke sana, dan agar ia tidak tersentuh hal-hal yang berbau Death Eaters:

It seemed like forever before the Hat finally called out ‘Ravenclaw’ and Severus hurried to join her.

Severus itu kalau lagi marah atau lagi nervous, ngomongnya jadi nggak jelas:

Although he was getting more articulate than she’d ever known him, she found that whenever he was angry or nervous he still seemed to lose the ability to form a coherent sentence

Mau ngajak ke Yule Ball aja susah amat ^^

Dan Lily baru menyadari bahwa:

She wondered yet again how she could have been so blind not to have seen his love for her before.

Dan mereka menikah, huhu ... punya anak perempuan, lahirnya bulan Mei, .. tapi tetap saja takdir mengikuti.

“You believe me?” Lily asked in surprise.

“Just because James didn’t believe you, it doesn’t mean I’d react the same way,” Severus replied sternly. “James is an idiot. I’ve always said so. Though I don’t know why you didn’t tell me sooner.”

Dan untuk yang kedua kalinya Lily menikah dengan Severus lagi, dalam kehidupannya yang ke--entah keberapa kali-- Severus bilang gini:

"This is it, isn’t it?” Severus asked as Lily wrapped her arms around him. “Do you think you’ll get to try again?”

“Probably.”

“Will you choose me again?” he asked hesitantly.

“I love you Sev,” she whispered.

“I love you too,” he replied as he hugged her back.

Huhu .. so sweet! Kalau dia nggak jadi Death Eaters, nggak mesti menghadapi kematian Lily, sifatnya jadi nggak gitu deh. Jadi sweet gitu ..

Ambu sampai berapa kali bacanya. Baca deh, kalau ga percaya ^^. Selain di The HPN, di
FFn juga ada.

Huhu...

Thursday, September 20, 2007

Evanna Snape ^_^

Hari ini majalah Bobo (weks! Bacaannya! Hihi) ada pin-up Evanna Lynch, itu yang memerankan Luna Lovegood. Lalu ada komentar Daniel, Emma, Rupert, dan lain-lain tentang dia. Mereka bilang, Evanna itu "Luna banget deh!"

Dan setelah Ambu perhatikan, lihat pin yang dia pakai, yang hijau


Kurang keliatan? Yang ini mungkin? Ah, kurang jelas ya? Hehe, pokoknya gambarnya kalian tau kan, dan tulisannya "GOOD" dan gambarnya pakai lingkaran halo di atasnya


Hehe, Luna aja mendukungnya ^_^

EDIT TO ADD: Nemu Fanfic baru, What If, keren banget. Memang bukan Severus-happy-ending, tapi ada masa dia berbahagia bersama Lily. Itu yang kumau... *baca lagi*

Thursday, September 13, 2007

Bab 30

Kemarin nerjemahin bab 30, dan ngebayangin kalau pada bagian ini:
Snape looked into her eyes.
“Have you seen Harry Potter, Minerva? Because if you have. I must insist---”
Professor McGonagall moved faster than Harry could have believed. Her wand slashed through the air and for a split second Harry thought that Snape must crumple, unconscious, but the swiftness of his Shield Charm was such that
McGonagall was thrown off balance.

berjalan lain.

Snape looked into her eyes-> apa dia lagi me-Legilimens McGonagall? Tapi, kaya'nya sakit kalau dimasuki pikirannya ^_^

Lalu kalimat berikutnya, McGonagall nggak membiarkan Snape meneruskan kalimat, langsung ambil tindakan. Coba, kalau Snape dibiarkan meneruskan, kalimat apa yang bakal dia bilang? Atau, jika entah bagaimana caranya Snape bisa ketemu Harry (Harry-nya ga bisa nahan emosi dan keluar dari Jubah) apakah Snape akan memberitahu apa yang diberitahu oleh Dumbledore? Apakah Harry akan percaya?

Ga taulah ...