Saturday, January 16, 2016

The Potion Master Will Live in Our Hearts

Saat Reni mention ambu pada statusnya di FB, beberapa detik ambu membeku.

Ah, paling juga hoax.

Tapi sumber beritanya The Guardian. Lalu ambu ngecek ke sumber lain, ke BBC, ke CNN.

Lemes.

Rata-rata penggemar Harry Potter tahu kalau Dame Maggie Smith aka Profesor Minerva McGonagall saat sedang membintangi HalfBlood Prince juga sedang berjuang melawan kanker. Kemoterapi dilangsungkan di sela-sela syuting.

Saat tahu itu, deg-degan juga. Bagaimana kalau Dame ternyata harus menghentikan pertempurannya, menyerah kalah, di tengah-tengah pembuatan film? Ternyata tidak. Dame berhasil menyelesaikan film, menyelesaikan juga film berikutnya (Deathly Hallows 1 dan 2) bahkan seri TV Downtown Alley. Segar bugar, sesegar wanita 81 tahun layaknya.

Tapi muncul kekhawatiran pada yang lain. Sir Ian McKellen. Patrick Stewart. David McCallum.

Sama sekali tidak mengkhawatirkan Alan Rickman. Baru 69. Belum bahkan menginjak 70. Boro-boro 80.

Dan, tidak pernah ada selentingan kanker!

Makanya begitu mendengar Alan menyerah pada kanker, seperti engga rido. Kok seperti cepat sekali, tidak ada tanda-tanda sedari awal *mengingat orang lain penderita kanker berjuang lama dan susah payah untuk kemudian kalah* Tapi kemudian kepikiran juga, apakah mending ketemu di stadium awal lalu diobati dan sembuh *seperti Dame* atau kalau memang akan kalah, mending ketemu stadium akhir, berkembang cepat, lalu berakhir.

Supaya tidak memperpanjang penderitaan.

*lalu berita-berita kematian karena kanker bertubi-tubi mendatangi: David Bowie sebelumnya, Alan Rickman, suaminya Celine Dion, pemeran Grizzly Adams, dan seterusnya, dan seterusnya*

T_T

Seorang teman di Friendster (iya, dari sejak masih di Friendster xD) pernah mengeluhkan, susah sekali mencari dokumentasi Alan.

Film masih bisa dicari, tapi stage play (kecuali yang Private Living) paling cuma ada gambarnya. Padahal Alan kan sering banget main teater. Paling sering nyarinya di http://britbitsandclips.com

Lalu kubilang, mending begitu. Alan engga usah terlalu terkenal kemana-mana, engga usah terlalu mudah mencari gambarnya, jadi eksklusif.

Lagipula, memang sepertinya ada kecenderungan Alan tidak terlalu suka bermain untuk film spektakuler. Sekalinya main Die Hard atau Harry Potter, mainnya jadi antagonis.

Kesukaannya main film dengan cerita unik. Sepertinya, biarin dibayar sedikit, biarin ngga terkenal, tapi dia dapet kepuasan dari sana.

Seperti juga saat menulis naskah (tepatnya mengedit diary) Rachel Corrie
(sukarelawan dari Amerika yg datang ke Palestina, menahan datangnya tank yang ternyata tak terhentikan, menggilasnya. Alan menulis naskah, berdua dengan Katherine Viner menyutradarai di teater. Pentas di London, kemudian 'ditunda' ijin tayang di Amerika. Alan 'misuh-misuh' karenanya. Kelihatan kalau dia melakukannya dengan hati...

Begitu juga dengan memilih teman hidup. Berbeda dengan selebriti lain dengan pasangan seksi nan glamor, Alan memilih hidup bersama dengan kekasih dari masa sekolahnya, Rima Horton. Sekitar 40 tahun lebih, tidak berpaling hati. Huhuhu, co cuit. Persis seperti Severus pada Lily. Konon mereka baru menikah resmi diam-diam tahun 2012, dan baru bocor ke publik beberapa saat kemarin


...baru nyadar kalo Rima rambutnya merah xD

Membaca statemen sesama bintang yang bekerja bersama dengannya--kebanyakan bintang Harry Potter--semua mengungkapkan hal yang sama: dia memperlakukan orang lain dengan sepenuh hati, menolong sekuat tenaga; Evanna Lynch, Sean Biggerstaff... Mengunjungi mereka yang sedang 'punya proyek': teater Daniel di London atau di New York.

Membaca obituari dari Sir Ian McKellen, dari Emma Thompson, ... jadi pengen peluk xD

Hari itu beranda FB penuh Alan, IG juga. Ada beberapa yang jadi pengen nangis liatnya, di antaranya:



Omong-omong soal alam lain, Alan pernah main sebagai hantu di Truly, Madly, Deeply. Dan dia membacakan sebuah puisi Pablo Neruda dalam bahasa Spanyol: https://youtu.be/MAS8LhgYp2M

La Muerta


Si de pronto no existes,
si de pronto no vives,
yo seguiré viviendo.

No me atrevo,
no me atrevo a escribirlo,
si te mueres.

Yo seguiré viviendo.

Porque donde no tiene voz un hombre
allí, mi voz.

Donde los negros sean apaleados,
yo no puedo estar muerto.
Cuando entren en la cárcel mis hermanos
entraré yo con ellos.

Cuando la victoria,
no mi victoria,
sino la gran Victoria llegue,
aunque esté mudo debo hablar:
yo la veré llegar aunque esté ciego.

No, perdóname.
Si tú no vives,
si tú, querida, amor mío, si tú
te has muerto,
todas las hojas caerán en mi pecho,
lloverá sobre mi alma noche y día,
la nieve quemará mi corazón,
andaré con frío y fuego
y muerte y nieve,
mis pies querrán marchar hacia donde tú duermes, pero seguiré vivo,
porque tú me quisiste sobre
 todas las cosas indomable,
y, amor, porque tú sabes que soy no sólo un hombre
sino todos los hombres.


Dead Woman

If suddenly you do not exist,
if suddenly you no longer live,
I shall live on.

I do not dare,
I do not dare to write it,
if you die.

I shall live on.

For where a man has no voice,
there, my voice.

Where blacks are beaten,
I cannot be dead.
When my brothers go to prison
I shall go with them.

When victory,
not my victory,
but the great victory comes,
even though I am mute I must speak;
I shall see it come even
though I am blind.

No, forgive me.
If you no longer live,
if you, beloved, my love,
if you have died,
all the leaves will fall in my breast,
it will rain on my soul night and day,
the snow will burn my heart,
I shall walk with frost and fire and death and snow,
my feet will want to walk to where you are sleeping, but
I shall stay alive,
because above all things
you wanted me indomitable,
and, my love, because you know that I am not only a man
but all mankind.


Huweeeeee!!!

Ada beberapa gambar lagi akan ditambahkan menyusul...