[REVIEW] Ulat Sutra
Ulat Sutra
(The Silkworm)
Robert Galbraith
Penerjemah Siska Yuanita
536 hlm
Gramedia Pustaka Utama, 2015
Seorang novelis bernama Owen Quine menghilang. Sang istri mengira suaminya hanya pergi tanpa pamit selama beberapa hari--seperti yang sering dia lakukan sebelumnya--lalu meminta Cormoran Strike untuk menemukan dan membawanya pulang.
Namun ketika Strike memulai penyelidikan, dia mendapati bahwa perihal menghilangnya Quine tidak sesederhana yang disangka istrinya. Novelis itu baru saja menyelesaikan naskah yang menghujat orang banyak--yang berarti ada banyak orang yang ingin Quine dilenyapkan.
Kemudian mayat Quine ditemukan dalam kondisi ganjil dengan bukti-bukti telah dibunuh secara brutal. Kali ini Strike berhadapan dengan pembunuh keji, yang mendedikasikan waktu dan pikiran untuk merancang pembunuhan yang biadab tak terkira.
Membaca buku ini disarankan agar makan dulu secukupnya. Umumnya makan setelah membaca, terutama setelah bagian Owen ditemukan, agak sulit dilakukan. Juga kalau kebanyakan makan, akan susah menahan makanan itu tetap berada di dalam perut.
Jadi, seorang penulis mati dengan naskah terakhir yang menghujat banyak orang. Banyak tersangka berarti.
Penyelidikan dilakukan Strike dengan bayang-bayang: Charlotte mantannya, akan menikah. Robin sekretarisnya juga akan menikah, kalau saja tidak tertunda dengan meninggalnya ibu Matthew secara mendadak.
Masih dengan deskripsi yang juara, yang membuatmu bisa membayangkan situasi lokasi atau gambaran seorang karakter. Dan ini siksaan, terutama saat menggambarkan isi perut...
Diambil dari sini
Suka satu karakter di Ulat Sutra ini, Orlando Quine. Anak Owen Quine dengan keterbelakangan mental. Dari sini ambu baru sadar beberapa karakter adalah burung. Namanya, maksudku xD Cormoran. Robin. Dan Orlando dipanggilnya Dodo.
Entah kenapa selalu menarik membaca bagaimana seorang penulis menggambarkan karakter dengan kondisi mental sedemikian, lalu berusaha memahami, berusaha menangkap apa yang sebenarnya ingin diungkap. Karena mereka kemungkinan bisa menangkap apa yang tidak terlihat, yang terlewat tidak menarik perhatian, tapi cara pengungkapannya yang harus dipahami #pelukDodo
Dan...
YOB EIDDE LANEK UKA RIKIPUK NAD
Cermin Tarsah kembali lagi! #hus
Diakhiri dengan tertangkapnya tersangka; lalu Robin dapat gambar dari Dodo dan kursus detektif dari Strike, dan Charlotte jadi menikah.
Bersambung ke edisi ketiga. Maunya begitu. Lalu ada edisi keempat, lalu kelima, dan seterusnya tiap tahun, dan Robert Galbraith panjang umur hingga bisa menulis satu judul setahun, dan di hari tua nanti ambu bisa memamerkan lebih dari 20 judul Cormoran Strike di rak buku xDD
Btw, urusan penerjemahan potongan-potongan puisi masih diserahkan pada M Aan Mansyur @hurufkecil dan masih tetap awesome!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home