Sunday, January 25, 2015

[Review] Silkworm


The Silkworm
Robert Galbraith
Alih bahasa: Siska Yuanita
Alih bahasa kutipan: M. Aan Mansyur
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, 2014
536 hlm

Seorang novelis bernama Owen Quine menghilang. Sang istri mengira suaminya hanya pergi tanpa pamit selama beberapa hariseperti yang sering ia lakukan sebelumnya—lalu meminta Cormoran Strike untuk menemukan dan membawanya pulang.

Namun, ketika Strike memulai penyelidikan, dia mendapati bahwa perihal menghilangnya Quine tidak sesederhana yang disangka istrinya. Novelis itu baru saja menyelesaikan naskah yang menghujat orang banyak—yang berarti ada banyak orang yang ingin Quine dilenyapkan.

Kemudian mayat Quine ditemukan dalam kondisi ganjil dengan bukti-bukti telah dibunuh secara brutal. Kali ini Strike berhadapan dengan pembunuh keji, yang mendedikasikan waktu dan pikiran untuk merancang pembunuhan yang biadab tak terkira.

Kalimat-kalimat di sampul belakangnya seperti yang biasa ada di halaman belakang novel misteri-kriminal lainnya. Tapi begitu membaca halaman demi halaman

Seharusnya penerbit menulis rating di sampul.  Rating Dewasa bukan untuk seksualitas, tapi untuk gore, darah. Deskripsi penulis tentang keadaan sekitar saat mayat ditemukan, keadaan mayat itu sendiri, lalu tiap kali setelahnya setiap orang menyebutkan keadaan mayat seperti apa.

Sangat disarankan makan dulu secukupnya, dan jangan mengisi perut terlalu banyak, jika akan membaca Silkworm. Apalagi kalau kamu sensitif...

Novel kali ini mengisahkan lingkungan penulis. Dunia penulis yang ternyata kejam, tidak semata 'pena lebih kejam dari pedang' tetapi pena juga mendatangkan 'pedang'. Namun suka juga membaca Galbraith melukiskan Orlando, anak berkebutuhan khusus, dan perkembangan hubungannya dengan baik Cormoran maupun dengan Robin.

Suka juga membaca hubungan Cormoran dan Robin, dengan karakter mereka masing-masing. Pelan-pelan kita dikenalkan juga pada lingkungan keluarga dan/atau orang-orang terdekat Cormoran maupun Robin.

Robert Galbraith—JK Rowling dalam hal ini—pernah menyatakan akan membuat seri Cormoran Strike ini sampai tujuh judul. Tapi kalau boleh, inginnya sih seperti Agatha Christie atau Sir Arthur Conan Doyle, bikin berpuluh judul... *menanti judul berikutnya*

Baydewey, fanart Cormoran Strike sedikit ya? Atau nanti bakal banyak kalau sudah jadi seri TV? Ini salah satunya, diambil dari http://www.deviantart.com/art/Cormoran-Strike-A-Cuckoo-s-Calling-472498609


 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home