FANGIRL
FANGIRL
Rainbow Rowell
St Martin’s Griffin
2013, 438 hlm
Mulanya @adit_adit yang merekomendasikan buku ini pada Ambu. Terbit 10 September, dia bahkan udah baca sebelumnya. Ambu lihat, baru ada versi hardcover-nya. Muahaaaal. Versi paperback-nya malah masih harus ditunggu lebih dari 100 hari. Dan itu juga masih pakai bahasa Inggris.
Ya sudah, suatu hari keliling-keliling internet (berasa keliling mall :P) dan nemu link untuk mengunduh. Diunduhlah. Mau dibaca. Kalau bagus, mau beli bukunya. Kalau biasa-biasa, setidaknya udah baca tanpa mengeluarkan biaya #dikeplakCath iyaaa, iyaaa, nanti kalau versi paperback-nya keluar, ambu beli deh XDJadi, ceritanya Fangirl ini menceritakan Cather Avery, seorang gadis belasan tahun, kembar. Kembarannya Wren Avery. Mereka berasal dari Omaha, Nebraska. Baru saja mereka masuk ke universitas di Lincoln. Mesti masuk asrama, dua orang sekamar.
Wren ingin pisah kamar dengan Cath. Sudah delapan belas tahun sekamar terus, bosan, alasannya. Cath bingung. Dia terbiasa dengan semua rutinitas, nggak terbiasa dengan tantangan. Beda dengan Wren yang extrovert, Cath introvert. Padahal kembar identik, entah siapa yang lebih tua karena lahirnya sesar.
Padahal dari dulu, mereka terus bersama. Sama-sama ditinggal ibu yang pergi entah ke mana, sama-sama meng-Google saat mereka pertama kali menstruasi karena nggak tahu mesti nanya siapa, sama-sama fangirling-an pada Simon Snow...
Yap, ini cerita intinya!
Jadi, ceritanya ada satu seri buku—sudah terbit tujuh, dan mereka sedang menanti buku kedelapan—judulnya Simon Snow. Simon Snow and the—. Menceritakan tentang Simon, anak yang kemudian mengetahui kalau dia adalah seorang penyihir. Masuk ke sekolah sihir. Berhadapan dengan penjahat. Ditulis oleh Gemma T Leslie. Ya, ya, ya, pasti tahu lah, siapa tokoh yang di-parodikan di sini.
Cath dan Wren nge-fans banget. Punya ketujuh bukunya. Menonton semua filmnya. Punya poster, kaos, dan entah apa lagi merchandise-nya. Bahkan, mereka juga menulis fanfiksinya! Mereka berdua punya akun di situs FanFixx.net, dengan penname Magicath dan Wrenegade. Memang yang lebih aktif menulis adalah Cath. Ada satu fanfiksi multichapter-nya yang ditulis dengan harapan: selesai sebelum buku kedelapan terbit: Carry On, Simon!
Tapi tahun ini berbeda. Cath dan Wren mulai kuliah, masuk asrama. Lingkungan yang berbeda. Pelajaran yang berbeda. Teman-teman yang berbeda. Dan sikap mereka dalam menghadapi semua itu juga, berbeda.
Wren memang sudah lama menanti-nanti kehidupan seperti ini: bebas. Dia bisa merokok, bisa minum alkohol, bahkan kehidupan seks (dia bahkan minum pil KB). Sementara Cath menghadapi semuanya dengan bingung: bahkan dua bulan pertama dia bertahan dengan makan protein-bar untuk sarapan dan makan malam karena dia tidak tahu di mana letak dining hall! Lagipula, saat Wren kompakan dengan teman sekamarnya, Cath malah kikuk. Begitu Cath datang, teman sekamarnya Reagan sudah berada bersama dengan laki-laki yang disangka pacarnya: Levi. Cath tak mau mengganggu, dan interaksi Cath-Reagan jadinya minim pada awalnya.
Cath semakin membenamkan diri pada menulis fanfiksi. Ia menulis bab-bab panjang, sering update. Fanfiksi adalah dunianya, teman-temannya adalah teman-teman dunia maya, bahkan salah satu mata kuliah pilihannya adalah Fiction Writing, karena berkaitan dengan menulis. Ia bisa punya satu teman, Nick, karena ia adalah rekan satu tim dalam mengerjakan tugas-tugas Fiction Writing.
Tapi semua berubah tatkala negara api menyerang! #dikeplakLevi
Profesor-nya dalam kuliah Fiction Writing menuduhnya plagiat karena ia menggunakan salah satu fanfiksinya untuk tugas. Oke, minimal Profesornya menganggapnya malas, karena tidak mau menciptakan tokoh asli buatan sendiri dan malah mencuri tokoh dari penulis Gemma T Leslie. Cath membantah: ia meminjam, tidak mencuri. Profesornya tidak mau tahu, dan hanya ingin menerima tugas yang berisi tokoh buatan sendiri. Cath mendadak merasa tak antusias lagi dalam kuliah ini.
Lalu, ia memang perlahan mulai mengenal teman sekamarnya. Reagan selalu menyangkal bahwa Levi itu pacarnya. Dan ternyata memang bukan. Karena—baca saja sendiri XD
Berikutnya, ayahnya. Oya, ayah dan ibunya berpisah tatkala mereka masih kecil: Cath ingat betul, pertengkaran terakhir terjadi tatkala peristiwa 11 September itu. Lalu ibunya pergi. Ayahnya ditinggal istri, kemudian dua gadisnya pergi kuliah, ternyata semakin semrawut gaya hidupnya. Cath terpaksa pulang untuk mengurusnya.
Masalah lain lagi: Levi. Err... baca sendiri aja ya. Hihi.
Berikutnya lagi: Wren. Wren sampai keracunan alkohol, terlalu banyak minum alkohol, dan ternyata nomer yang pertama dihubungi polisi dari ponsel Wren adalah nomer ibunya! Polisi berasumsi, orang terdekat bagi seorang gadis biasanya ibunya. Memang sih, beberapa minggu terakhir Wren nampak seperti dekat dengan ibunya—yang dikecam habis-habisan oleh Cath. Tapi setidaknya, Cath jadi berbicara lagi dengan ibunya.
Semua itu terjadi saat hari berganti hari dengan cepat, dan tahu-tahu saja cuma tinggal beberapa hari lagi untuk menulis Carry On, Simon! Tanggal edar buku kedelapan Simon Snow kini sudah di depan mata! Bagaimana ini? Padahal masih ada tugas sepuluh ribu kata dari Profesor Piper, profesor mata kuliah Fiction Writing!
Membaca buku ini benar-benar pengen teriak AAAAAAAAH! INI BUKU ISINYA GUE BANGET! ISINYA BENER-BENER UNTUK ANAK-ANAK FFN!
Coba, siapa di antara kita yang sibuk mikirin gaun buat kencan? Lemari Cath di asrama isinya cuma celana panjang, kaos, dan cardigan. Karena yang dipikirnya cuma kuliah, abis itu duduk lagi di kursi di kamarnya: mengetik fanfiksi. Oya, kaosnya juga kebanyakan kaos Simon Snow, hahaha!
Mengetik sampai larut malam? Sudah biasa. Mengetik apa, tugas kuliah? Ehehehe, bukan. Chapter berikutnya, habis fans sudah menanti dengan tak sabar!
Lalu, bagaimana kalau gebetan kita tahu kalau kita menulis fanfiksi, minta dibacakan, padahal tokoh fanfiksinya gay? Bwahaha! #dikeplakLevilagi
Lalu (lagi) bagaimana kalau teman kita bertemu dengan kembaran kita, dan bilang kalau kita tak sama? Karena kembaran kita hot, sementara kita pakai kacamata (kembaran pakai softlens), rambut diiket dan belum mandi karena ngetik semaleman XDD
“It makes me feel like the Ugly One.”
“You’re not the ugly one.” Levi grinned. “You’re just the Clark Kent.”
Gimana bisa kembaran identik bisa punya sifat yang bertolak belakang ya?
Dan ini, bikin meleleh! Saat Cath insecure, takut kalau Levi akan lebih suka pada Wren jika ia bertemu lebih sering dengannya:
*meleleh masuk cangkir*“... she smiles more than you [...] I like that you don’t smile at everyone, because then, when you smile at me... Cather,” [...] “I choose you over everyone.”
Seneng baca adegan-adegan Levi-Cath-nya, karena ga ada kalimat berbunga-bunga drama queen-drama king di sini. Memang banyak salah sangka-nya, Cath ngira Levi bakalan begini, Levi ngira Cath bakal begitu, dan sebagainya. Tapi karena keduanya berangkat dari pikiran yang sederhana, tak mengherankan kesemuanya bisa selesai dengan mudah.
Levi suka dengerin Cath membacakan fanfiksinya, dan dia juga udah nonton semua filmnya (bandingin dengan Alejandro, pacarnya Wren, yang diajak nonton film Simon Snow, malah bobo XD). Levi juga bisa menghormati keputusan Cath untuk ‘untuk sementara tidak memikirkan seks’ dan Cath masih perawan di saat Wren bahkan sudah biasa pakai pil anti hamil...
Buku ini juga bisa dibilang unik karena di tiap awal chapter ada kutipan, entah apakah dari bukunya Gemma T Leslie, atau dari fanfiksinya Magicath, atau dari Wikia. Konflik dalam buku ini juga sebenarnya tidak besar, atau rumit, sederhana saja, tapi karena dilihat dari POV seorang penulis fanfiksi yang sedang berjuang untuk bisa diterima dalam lingkungan barunya, buku ini jadi menarik!
Jadi, untuk anak-anak FFN, baca buku ini! Jangan pakai alasan: wah, bahasa Inggris, gua kagak ngarti, buat ngartiin Guidelines FFN aja gua kagak bisa #dikeplakProfessorPiper
Atau, ambu aja yang nerjemahinnya ya? #mBuudahmBu #bahasaInggrismupaspasan #setahunnggakselesaiselesainantinya
XD
Pokoknya, baca!
(kembaliin Levi pada @adit_adit)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home