Friday, January 30, 2015

[REVIEW] Gods and Warriors: The Outsiders


GODS AND WARRIORS: THE OUTSIDERS
Michelle Paver
291 hlm
London, Puffin Books
2013

Pertama kali mengenal tulisan Michelle Paver itu dari seri Chronicles of Ancient Darkness. Cerita 6000 tahun lalu, dikemas dalam deskripsi menarik. Kalimat-kalimatnya pendek, bahkan dalam bahasa Inggris-pun mudah dimengerti.

Michelle Paver menggunakan POV 3, sudut pandang orang ke-3, tetapi dengan sorotan berbeda-beda. Kadang POV menyorot tokoh utama, kadang tokoh kedua, dan ini yang menarik: kadang menyorot tokoh binatang! Memaparkan bukan hanya perilaku, tetapi juga perasaan si hewan. Dengan cantiknya Michelle menguraikan saat si binatang resah, saat sedih, saat gembira, saat lapar dan saat kekenyangan, saat frustasi karena tak bisa mengutarakan maksudnya pada si tokoh utama karena tak bisa bicara bahasanya.

Pola ini diulang lagi saat ia menggarap seri Gods and Warriors. Buku pertama dari seri ini awalnya hanya bertajuk Gods and Warriors, akan tetapi saat cetak ulang dan buku kedua akan terbit, maka buku pertama diberi judul tambahan: Gods and Warriors: The Outsiders.

Bila CoAD berlangsung sekitar 6000 tahun lalu, maka GaW berada sekitar tahun 3000-3500 sebelum Masehi. Lokasi diperkirakan berada di sekitar Yunani.

GaW menceritakan seorang anak penggembala, yang entah bagaimana tiba-tiba diburu-buru untuk dibunuh. Anak laki-laki. Adik perempuannya selamat, tapi entah berada di mana kini. Jadi Hylas, itu namanya, berkeras untuk mencari Issi, adik perempuannya, sambil terus menghindar dari The Crow, pasukan yang bermaksud membunuhnya.

Kembali ke desa karena mengira adiknya kembali ke sana juga, ternyata sia-sia. Adiknya tidak kembali ke desa. Lagipula, karena dia outsiders, orang desa memandang remeh padanya, bahkan tak akan melindungi jika The Crow tiba di desa dan mencarinya.

'Untung' temannya anak desa yang juga anak orang kaya, Telamon, kemudian membantunya melarikan diri. Dengan kuda dan kereta. Akan tetapi kemudian Hylas kemudian menemukan hal lain yang mengejutkan.

Di tempat lain, anak seorang pendeta wanita, Pirra, melarikan diri karena tak mau dinikahkan secara paksa demi politik, demi hubungan dua daerah. Hylas setelah terombang-ambing di lautan, terdampar di sebuah pulau, demikian juga dengan Pirra, ditinggalkan oleh seorang nelayan di pulau itu.

Mulailah petualangan mereka berdua: menghindar dari The Crow. Menyembunyikan Belati. Bersahabat dengan Spirit, seekor lumba-lumba. Menghadapi kejutan hubungan antara Telamon dan The Crow.

Suka sekali membaca deskripsi dari pihak Spirit si lumba-lumba, bagaimana ia berusaha memahami anak laki-laki duabelas tahun ini, bagaimana ia bisa memaklumi bahwa anak perempuan temannya itu tidak bisa berenang, bahwa walau anak laki-laki itu bisa berenang tapi tak bisa hidup di dasar laut sebagaimana dirinya, dan seterusnya.

Suka juga dengan riset Michelle sehingga bisa menyajikan detil-detil kecil seperti: bagaimana makanan dipersiapkan (beda dengan CoAD di mana makanan hanya dimasak sederhana seperti dipanggang atau diasap, di sini sudah lebih rumit prosesnya), busana di satu daerah berbeda dengan busana di daerah lain, bahasa yang berbeda-beda, sistem kemasyarakatan (ada budak ada majikan, ada hubungan internasional), dan sebagainya. Tetapi ada juga hal yang tak jauh berbeda: membuat persembahan pada Yang Kuasa saat hendak makan, saat bersyukur, saat ada yang meninggal, saat menghindar dari bencana, dan sebagainya.

Suka kutipan yang ini:

...there were two tribes of giant fish in the Sea: dolphins and sharks. If you meet one, you better pray it's a dolphin. Dolphins are sacred, and they don't eat people. Sharks do. A sharks never smiles, and its hide is rough as granite. But if you've got that close, it's too late [hlm 86]



Sayang ilustrasi seri buku ini sudah tidak dikerjakan oleh Geoff Taylor lagi. Suka ilustrasi-ilustrasinya apalagi gambar serigala. Tapi memang ilustrasi yang sekarang lebih menggambarkan ke-Yunani-annya.

Dan di akhir buku, ada tips kecil dari Michelle, juga beberapa Q&A yang menarik Bagaimana menghindar dari hiu? Bagaimana untuk survive di lautan lepas? Dan pengalamannya berenang bersama lumba-lumba!

Menuju buku 2 XD

0 Comments:

Post a Comment

<< Home