Waktu suatu hari ngeliat twitpic seperti ini, langsung daku suudzon: yg ngetik pasti urang Sunda!
Ternyata, eh ternyata, pas kemaren nonton, kejadian juga. Hihi. Kenapa
Pasific Rim, kenapa ga sekalian
Fasipic Rim? #dikepruk
Oke, seperti biasa, nggak akan review jalan ceritanya, udah banyak yang nulis, berikut segala kelebihan dan segala kekurangan, banyak orang yang jauh lebih berkompeten untuk menjelaskan. Cuma mau laporan pandangan mata (dan syaraf) aja XDD
Jadi, waktu mulai heboh film ini, tadinya ambu nggak berharap banyak untuk nonton. Palingan juga nanti pake DVD bajakan #nyengir.Tapi, kemaren setelah jalan-jalan ke sana ke mari, abah ngajak nonton sekeluarga. Asalnya penasaran Wolverine, tapi pas dateng ke TKP, ternyata Wolverine main jam 12, Pacific Rim jam 13, sementara kita dateng udah tinggal beberapa menit lagi tepat jam 12. Jadi, ya sudah, Pacific Rim aja. Sambil Abah ngancem, kalo ga rame, abah mau bobo aja di bioskop, hihi. Sempet bobo ga, Bah? #nyengir
Menurut beberapa review yang udah keburu kebaca, film ini harus ditonton dengan jiwa anak 10 tahun-an, jangan dengan jiwa kita sekarang. Baiklah.
Dan... SERU!
Oke, Kaiju itu sebutan orang Jepang untuk--konon 'large beast' sementara ada juga yang menerjemahkan sebagai 'strange beast'. Mungkin sama orang yang berbahasa Inggris, mudahnya diterjemahkan 'monster' aja kali ya? Er... kalau jadi 'monster', berarti Monsters University bisa diterjemahkan menjadi Kaiju Daigaku? #dikeplaksSulley
Kembali ke laptop XD Di celah nun jauh di bawah samudera Pasifik, ternyata muncul makhluk-makhluk besar--luarbiasa besar--dan ganas. Mengancam hayat hidup manusia. Istilah Jepangnya, Kaiju. Dicoba diatasi dengan peralatan militer konvensional, nihil. Lalu, muncul penemuan baru: mesin perang berbentuk robot dengan ukuran luarbiasa besar juga,
Jæger--bahasa Jerman:
Jäger artinya pemburu, petarung. Dikemudikan oleh satu pilot, robot ini terlalu besar, maka diputuskan Jaeger dikemudian dua pilot. Supaya gerakannya selaras, kedua pilot itu terhubung syaraf mereka! Mereka bisa saling masuk ke dalam memori pasangannya dalam bekerja. Menyelaraskan. Drifting.
Biasa, bertempur, mulanya menang. Tokoh kita, Raleigh Becket berpasangan dengan kakaknya, Yancy Becket dengan Jegernya: Gipsy Danger. Dalam satu pertempuran, diperlihatkan seperti apa sifat kedua kakak beradik ini: memindahkan dulu perahu nelayan sebelum bertarung dengan Kaiju, supaya nelayan-nelayan itu selamat. Tapi dalam pertempuran ini juga, Raleigh kehilangan kakaknya; bertempur sendirian dan tumbang di pantai Anchorage. Setelahnya Raleigh berhenti sebagai Ranger di Pan Pacific Defense Corps, bekerja serabutan di pembangunan Dinding Anti Kaiju. Sementara proyek Jaeger ternyata dihentikan, kerjasama negara-negara justru lebih memilih pembuatan Dinding Anti Kaiju. Stacker Pentecost, pimpinan proyek Jaeger memilih untuk mengundurkan diri dari militer dan meneruskan membangun proyek Jaeger dengan dana yang masih tersisa, di Shatterdome, Hongkong.
Di Shatterdome terkumpul Jaeger dari berbagai negara, Cherno Alpha dari Russia, Crimson Typhoon dari Cina dengan tiga pilot kembar, dan Striker Eureka yang salah satu pilotnya Raleigh kenal: Herc Hansen, kali ini berpasangan dengan anaknya, Chuck. Stacker menginginkan Raleigh kembali memiloti Gipsy Danger. Dengan bujukan, akhirnya ia bersedia. Tapi siapa yang akan menjadi co-pilotnya?
Kedatangan Stacker sehabis menjemput Raleigh disambut Mako Mori, putri angkatnya. Berdasarkan apa yang Raleigh lihat sehabis itu: prestasi latihannya, bahkan saat tanding, Raleigh yakin Mako bisa menjadi co-pilotnya, tetapi sepertinya Stacker tidak berkenan.
Jadi, siapa co-pilot Raleigh? Kenapa Stacker tidak begitu suka Mako terjun praktek langsung?
Nonton gih! #dikeplak
Di samping pujian--ada kritik juga sih--tentang penampilan Jaeger-Jaegernya yang bikin melongo, Kaiju yang bikin nahan napas, ada sesuatu yang bikin Ambu merasa: ini familiar! Pada saat mereka sedang mengejar salah satu Kaiju, Raleigh merasa mereka sudah kehabisan senjata. Mako menolak, kita masih punya
chain sword, katanya.
Mendadak teringat dan jadi kangen pada Tenku Ken punyanya Voltus V!
ini dapet gambar pas chain swordnya keluar, hihi, gambar pedang doang XDD
Tenku Ken ala Voltus V
Mendadak pengin nyanyi '
Tatoe arashi ga hukou tomo, Tatoe oonami areru tomo, Kogidasou tatakai no umi he, Tobikomou tatakai no uzu he, Mitsumeau hitomi to hitomi, Nukumori wo shinjiau, Go nin no nakama...' sambil mengacungkan pedang ke langit, menyerukan TEEEEENKUUUU KEEEEEN!
Hihi, bener-bener tontonan masa muda. Bener deh, nontonnya harus ngebayangin kita sebagai anak kecil, baru seru!
Tapi harus diacungi jempol: di tengah-tengah arus deras paham Hollywood bahwa dalam film seru seperti apapun harus ada cewek seksi dan hubungan asmara menggelora, di sini nggak ada sama sekali! El Torro bilang, dia masukin Rinko Kikuchi ke sini bukan untuk jadi sexy kitten! Dan bener, nggak ada sama sekali dia pakai baju seksi (ada sekali Mako buka baju luar, tinggal pake you can see, tapi sama sekali ga seksi, dan itu juga karena dia mau tanding gitu). Bandingin dengan adegan Alice Eve di STID, apa coba perlunya Carol Marcus buka baju sampe segitunya...
Lalu hubungan Raleigh-Mako, mungkin bisa jadi hint untuk love relationship, tapi yang ambu rasakan itu nggak seperti asmara, justru seperti mentor gitu. Apalagi setelah tahu (dari penyelarasan memori) bahwa yang menyelamatkan Mako dari kejaran Kaiju Onibaba dulu itu pilot Jaeger, Coyote Tango, yang tak lain dan tak bukan adalah Stacker Pentecost. Stacker jadi seperti ayah bagi Mako, dan begitu pula Raleigh, seperti kakak untuk Mako.
... tapi itu pendapat ambu aja ya XD
Dan... ada satu hubungan yang bisa bikin kaum fujoshi berbinar-binar: Newton Geiszler dan Hermann Gottlieb! Diawali dengan saling berantem melulu, dan akhirnya malah menyelaraskan pikiran demi untuk mengetahui pikiran para Kaiju itu. So sweet! #dikeplak XDD
Baiklah. Jadi, sekarang kalau buka archive FFN, udah ngerti apa maksudnya dari fanfiksi-fanfiksi di sana. Sejauh ini, ada satu yang menyentuh (belum baca banyak sih).
Dan, mau bikin fanfiksi Pacific Rim, mbu? Hihi, mungkin aja sih. Udah ada satu ide, dan satu lagi mah judulnya udah dapet, gara-gara dia #nyengir 'How To Train Your Kaiju' dan Kaiju-nya adalah Baby Kaiju anaknya Otachi, diceritain nggak mati, tapi karena hidup di kalangan manusia, naluri ganas-nya ilang, tinggal unyu-nya... #plaks XD
Oke, nanti kalau ada yang keinget, ambu tambahin lagi. Oya, apa ada pengaruhnya ya kalau bisa Legilimency/Occlumency, atau mind meld, terhadap proses Drift ini? Hihi #pelukSeverus #pelukSpock #pelukRaleigh
ETA:
Ini ceritanya terjadi kebanyakan di negara-negara sisi timur Pacific (Russia, Jepang, Filipina, Australia) kenapa Indonesia nggak tersentuh ya? Apakah Kaiju-Kaiju itu takut pada kekuatan dukun-dukun Indonesia? Takut kalau ketangkep bakal di-minimize jadi Kaiju jenglot? Hihi...